21 Oktober 2025

Membangun Masa Depan Pendidikan Indonesia

PISA Indonesia: Rencana Aksi Pendidikan

Membangun Masa Depan Pendidikan Indonesia

Sebuah Respon Terhadap Hasil PISA

Analisis Akar Masalah: Mengapa Hasil PISA Kita Rendah?

Skor PISA yang rendah bukanlah masalah tunggal, melainkan puncak dari gunung es. Ini adalah hasil dari interaksi berbagai faktor sistemik. Diagram di bawah ini menunjukkan tiga pilar utama yang saling terkait dan perlu kita benahi bersama.

Paradigma Pendidikan

Hafalan vs. Nalar

Ekosistem Guru

Kualitas & Fasilitas

SKOR PISA RENDAH

Puncak Masalah Sistemik

Budaya Literasi

Sekolah & Masyarakat

Ini adalah akar masalah paling fundamental. Sistem pendidikan kita masih berfokus pada **transfer pengetahuan** bukan **konstruksi pengetahuan**. Faktor utamanya meliputi:

  • **Kurikulum Padat:** Desain kurikulum yang menuntut guru menyelesaikan terlalu banyak materi dalam waktu singkat, sehingga tidak ada ruang untuk eksplorasi mendalam.
  • **Asesmen Berbasis Ingatan:** Tes dan ujian di sekolah (termasuk ujian masuk perguruan tinggi) sebagian besar masih mengukur daya ingat, bukan kemampuan aplikasi dan nalar.
  • **Kurangnya Konteks Dunia Nyata:** Pembelajaran di kelas seringkali terputus dari konteks kehidupan nyata, membuat siswa sulit mengaplikasikan ilmu dalam situasi baru, seperti yang dituntut PISA.

Guru adalah jantungnya pendidikan, namun ekosistem pendukungnya belum optimal:

  • **Kualitas Pelatihan yang Tidak Merata:** Program pengembangan profesional guru (PPG dan pelatihan lain) seringkali kurang fokus pada praktik mengajar yang melatih nalar dan berpikir kritis.
  • **Beban Administrasi Berat:** Beban kerja non-mengajar yang tinggi, seperti administrasi dan pelaporan, menguras waktu dan energi guru dari fokus utama mereka, yaitu inovasi di kelas.
  • **Kesenjangan Fasilitas:** Terdapat disparitas besar dalam akses terhadap laboratorium, perpustakaan, dan teknologi antara sekolah di perkotaan dan di daerah 3T.

Kemampuan literasi dan numerasi adalah fondasi. Tanpa budaya yang kuat, kemampuan bernalar siswa akan rapuh:

  • **Minat Baca Rendah:** Budaya membaca untuk kesenangan di rumah dan masyarakat masih perlu ditumbuhkan secara serius. Siswa jarang terpapar pada bacaan beragam di luar buku pelajaran.
  • **Dukungan Orang Tua:** Tingkat partisipasi orang tua dalam mendukung kegiatan belajar dan literasi anak di rumah masih rendah.
  • **Ketersediaan Buku:** Ketersediaan buku bacaan non-pelajaran yang menarik dan relevan di perpustakaan sekolah maupun umum masih minim, terutama di daerah-daerah.

© 2025 Inisiatif Pendidikan Unggul. Dibangun untuk masa depan Indonesia.

15 Oktober 2025

Aksiologi Ilmu Pengetahuan

Jelajah Aksiologi Ilmu: Analisis Interaktif

Aksiologi Ilmu Pengetahuan

Sebuah Analisis Interaktif tentang Nilai, Etika, dan Kebermanfaatan Ilmu Berdasarkan Makalah Kelompok 6

Apa itu Aksiologi?

Aksiologi adalah cabang filsafat yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya, menyelidiki hakikat nilai, serta manfaat dari pengetahuan yang diperoleh.

Hakikat Nilai

Mempelajari tentang nilai-nilai yang menjadi landasan atau motivasi dalam pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan. Apakah ilmu itu bebas nilai atau sarat nilai?

Etika & Moral

Membahas kaidah-kaidah moral dan tanggung jawab etis yang harus diemban oleh ilmuwan dalam menjalankan penelitian dan menyebarkan hasilnya kepada masyarakat.

Kebermanfaatan

Menilai sejauh mana produk ilmu pengetahuan memberikan manfaat bagi kemaslahatan umat manusia, memecahkan masalah, dan meningkatkan kualitas hidup.

Konsep Inti: Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan dapat dipandang dari dua sisi yang saling melengkapi: sebagai sebuah proses dinamis dan sebagai produk yang konkret.

Sebagai Proses

Merujuk pada aktivitas penelitian dan metode ilmiah yang digunakan para ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan. Ini adalah sisi "bagaimana" dari ilmu; meliputi observasi, eksperimen, formulasi hipotesis, dan verifikasi. Proses ini bersifat dinamis, terus berkembang, dan sering kali melibatkan kolaborasi serta perdebatan.

Sebagai Produk

Merupakan hasil akhir dari proses ilmiah. Produk ini bisa berupa teori, hukum, prinsip, data, teknologi, atau artefak. Produk inilah yang diajarkan di sekolah, diterapkan dalam industri, dan menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya. Aksiologi secara khusus menyoroti nilai dan manfaat dari produk-produk ilmu ini.

Level Perkembangan Pengetahuan (Model Perry)

William Perry mengemukakan bahwa pemahaman seseorang terhadap pengetahuan berkembang melalui beberapa level. Klik untuk menjelajahi setiap tahapannya.

Dimensi Nilai dalam Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan tidak berada dalam ruang hampa. Berbagai dimensi nilai saling terkait dan memengaruhi arah serta penerapan ilmu. Visualisasi ini menunjukkan bagaimana nilai-nilai tersebut berinteraksi.

Diagram radar ini memvisualisasikan pentingnya berbagai nilai dalam praksis ilmiah yang ideal.

Kesimpulan Utama

Dari analisis aksiologis, kita dapat menarik beberapa poin penting mengenai hakikat dan peran ilmu pengetahuan.

Ilmu Tidak Bebas Nilai

Pemilihan objek penelitian, metode yang digunakan, hingga interpretasi hasil selalu dipengaruhi oleh nilai-nilai (kontekstual, kognitif, etis) yang dipegang oleh ilmuwan dan komunitasnya. Kenetralan mutlak adalah sebuah ilusi.

Tanggung Jawab Ilmuwan

Ilmuwan memiliki tanggung jawab etis dan sosial untuk mempertimbangkan dampak dari produk ilmunya. Kebermanfaatan bagi kemanusiaan harus menjadi tujuan utama, melebihi kepentingan pribadi atau kelompok.

Pendidikan sebagai Fondasi

Memahami level-level pengetahuan penting dalam pendidikan. Tujuannya adalah membimbing peserta didik dari pemahaman dualistik (hitam-putih) menuju pemikiran relativistik yang kontekstual dan berkomitmen, di mana mereka dapat membuat penilaian berbasis nilai secara mandiri.

Aplikasi Interaktif ini dibuat berdasarkan Makalah Aksiologi Ilmu Pengetahuan oleh Kelompok 6.

Disusun oleh: SAMA' & Muhammad Misbahudholam, AR.

Program Doktor Pendidikan Dasar, Universitas Negeri Malang (UM) - 2025

Menjelajahi Penelitian Transdisipliner

Studi Kasus Interaktif: Penelitian Transdisipliner di Pendidikan Dasar

Menjelajahi Penelitian Transdisipliner

Sebuah laman interaktif berdasarkan makalah "Implementasi dan Aplikasi Penelitian Transdisipliner pada Bidang Pendidikan Dasar".

Apa Itu Penelitian Transdisipliner?

Masalah Dunia Nyata

Berfokus pada pemecahan masalah yang kompleks dan relevan dengan kehidupan nyata, yang tidak bisa diselesaikan oleh satu disiplin ilmu saja.

Kolaborasi Lintas Batas

Melibatkan kerjasama erat antara akademisi dari berbagai bidang ilmu dengan praktisi di lapangan (guru, siswa, komunitas, dll.).

Integrasi Pengetahuan

Tujuannya adalah menciptakan pemahaman dan solusi baru yang holistik dengan mengintegrasikan berbagai perspektif dan jenis pengetahuan.

Mengapa Penting di Pendidikan Dasar?

Menjawab Kompleksitas

Membekali siswa untuk menghadapi masalah dunia nyata yang tidak terkotak-kotak dalam satu mata pelajaran.

Pembelajaran Kontekstual

Menghubungkan materi pelajaran dengan lingkungan dan kehidupan sehari-hari siswa, sehingga lebih bermakna.

Keterampilan Abad 21

Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas secara otentik.

Tahapan Implementasi Penelitian

1

Identifikasi Masalah Bersama

Melibatkan semua pemangku kepentingan (guru, siswa, orang tua, komunitas) untuk mendefinisikan masalah yang paling relevan dan mendesak untuk dipecahkan.

2

Ko-Kreasi Kerangka Kerja

Merancang tujuan, metode, dan peran masing-masing pihak secara kolaboratif. Mengintegrasikan perspektif dari berbagai disiplin ilmu dan pengetahuan praktis.

3

Produksi Pengetahuan Terintegrasi

Melaksanakan penelitian di lapangan, mengumpulkan data, dan menganalisisnya bersama-sama untuk menghasilkan pemahaman baru yang lebih holistik dari sekadar gabungan bagian-bagiannya.

4

Penerapan Solusi & Refleksi

Mengaplikasikan solusi yang ditemukan ke dalam praktik nyata, lalu secara terus-menerus melakukan evaluasi dan refleksi untuk perbaikan berkelanjutan.

Praktik: Simulasi Studi Kasus

Klik pada setiap pemangku kepentingan untuk melihat bagaimana tahapan di atas diterapkan!

Studi Kasus: Masalah Sampah Plastik di Lingkungan Sekolah

SD Harapan Bangsa menghadapi masalah penumpukan sampah plastik yang mengganggu keindahan dan kesehatan lingkungan sekolah. Bagaimana pendekatan transdisipliner dapat membantu?

👩‍🏫

Guru

🧑‍🎓

Siswa

🔬

Ilmuwan

🎨

Seniman

🏘️

Komunitas

🏛️

Kebijakan

Pilih salah satu pemangku kepentingan di atas untuk memulai...

💡 Solusi Transdisipliner Terbentuk!

Dengan menggabungkan berbagai perspektif, sebuah solusi holistik mulai terbentuk. Ini adalah kekuatan penelitian transdisipliner!

Manfaat & Tantangan

Manfaat

  • Menghasilkan solusi yang lebih holistik, relevan, dan berkelanjutan.
  • Meningkatkan relevansi pendidikan dengan dunia nyata.
  • Memberdayakan komunitas sekolah untuk menjadi agen perubahan.
  • Mendorong inovasi dalam metode pembelajaran dan kurikulum.

Tantangan

  • Membutuhkan waktu dan sumber daya yang lebih besar.
  • Komunikasi dan koordinasi antar disiplin bisa menjadi sulit.
  • Perbedaan bahasa, metode, dan budaya akademik.
  • Evaluasi dampak yang lebih kompleks dibandingkan penelitian tradisional.

Dibuat berdasarkan makalah "Implementasi dan Aplikasi Penelitian Transdisipliner pada Bidang Pendidikan Dasar"

Oleh: Ach Nurfuad Al-Fajri, Muhammad Misbahudholam AR, Sigit Wibowo (Universitas Negeri Malang, 2025)

12 Oktober 2025

RPS Pengembangan Sumber dan Media Pembelajaran SD/MI

RPS Interaktif - Pengembangan Sumber dan Media Pembelajaran SD/MI

RPS Interaktif

Pengembangan Sumber dan Media Pembelajaran SD/MI

STAI Raden Abdullah Yaqin Mlokorejo Jember - Prodi PGMI

Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada mahasiswa dalam merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi sumber dan media pembelajaran yang efektif, inovatif, dan relevan untuk siswa tingkat SD/MI. Mahasiswa akan mempelajari konsep dasar, analisis kebutuhan, prinsip desain, teknik produksi menggunakan teknologi terkini, serta metode evaluasi media pembelajaran melalui pendekatan berbasis proyek.

Detail

  • Kode MK: PGMI6892051
  • Bobot SKS: 2 SKS
  • Semester: 2
  • Dosen Pengampu: Ach. Nurfuad Al-Fajri, M.Pd
  • Kepala Prodi: Siti Asiyah, M.Pd

Materi Pembelajaran / Pokok Bahasan

  • Konsep Dasar Sumber & Media
  • Jenis-jenis Sumber Pembelajaran
  • Sumber Pembelajaran Digital
  • Sumber Pembelajaran Lingkungan
  • Sumber Pembelajaran Manusia
  • Media Pembelajaran Cetak
  • Media Pembelajaran Audio
  • Media Pembelajaran Visual
  • Media Pembelajaran Audiovisual
  • Media Pembelajaran Berbasis TIK
  • Model Pengembangan Media
  • Langkah-langkah Pengembangan
  • Praktikum Pengembangan
  • Evaluasi Sumber & Media

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CP-MK)

  • Mampu menjelaskan konsep dasar, fungsi, dan prinsip sumber dan media pembelajaran.
  • Mampu menganalisis kebutuhan belajar dan karakteristik siswa SD/MI.
  • Mampu mengklasifikasikan beragam jenis sumber dan media pembelajaran.
  • Mampu menerapkan prinsip-prinsip desain visual dalam perancangan media.
  • Mampu merancang storyboard untuk media pembelajaran berbasis video atau animasi.
  • Mampu mengembangkan media pembelajaran visual statis (infografis, poster).
  • Mampu mengembangkan media pembelajaran audio (podcast, cerita audio).
  • Mampu mengembangkan media pembelajaran audiovisual (video pembelajaran).
  • Mampu mengembangkan media pembelajaran interaktif (kuis, e-module).
  • Mampu menerapkan model pengembangan instruksional (ADDIE).
  • Mampu melakukan uji coba terbatas (implementasi) terhadap media.
  • Mampu menyusun instrumen evaluasi untuk mengukur efektivitas media.
  • Mampu mempresentasikan hasil proyek pengembangan media pembelajaran.

Komponen & Bobot Penilaian Akhir

Nilai akhir mata kuliah merupakan akumulasi dari empat komponen utama berikut. Penilaian mingguan akan berkontribusi pada komponen Partisipasi dan Tugas.

15%

Partisipasi & Keaktifan

25%

Tugas & Proyek

25%

Ujian Tengah Semester

35%

Ujian Akhir Semester

© 2025 STAI Raden Abdullah Yaqin. All rights reserved.

Dasbor Analisis Kebijakan Dunn

Dasbor Analisis Kebijakan Dunn ...