Membangun Masa Depan Pendidikan Indonesia
Sebuah Respon Terhadap Hasil PISA
Analisis Akar Masalah: Mengapa Hasil PISA Kita Rendah?
Skor PISA yang rendah bukanlah masalah tunggal, melainkan puncak dari gunung es. Ini adalah hasil dari interaksi berbagai faktor sistemik. Diagram di bawah ini menunjukkan tiga pilar utama yang saling terkait dan perlu kita benahi bersama.
Paradigma Pendidikan
Hafalan vs. Nalar
Ekosistem Guru
Kualitas & Fasilitas
SKOR PISA RENDAH
Puncak Masalah Sistemik
Budaya Literasi
Sekolah & Masyarakat
Ini adalah akar masalah paling fundamental. Sistem pendidikan kita masih berfokus pada **transfer pengetahuan** bukan **konstruksi pengetahuan**. Faktor utamanya meliputi:
- **Kurikulum Padat:** Desain kurikulum yang menuntut guru menyelesaikan terlalu banyak materi dalam waktu singkat, sehingga tidak ada ruang untuk eksplorasi mendalam.
- **Asesmen Berbasis Ingatan:** Tes dan ujian di sekolah (termasuk ujian masuk perguruan tinggi) sebagian besar masih mengukur daya ingat, bukan kemampuan aplikasi dan nalar.
- **Kurangnya Konteks Dunia Nyata:** Pembelajaran di kelas seringkali terputus dari konteks kehidupan nyata, membuat siswa sulit mengaplikasikan ilmu dalam situasi baru, seperti yang dituntut PISA.
Guru adalah jantungnya pendidikan, namun ekosistem pendukungnya belum optimal:
- **Kualitas Pelatihan yang Tidak Merata:** Program pengembangan profesional guru (PPG dan pelatihan lain) seringkali kurang fokus pada praktik mengajar yang melatih nalar dan berpikir kritis.
- **Beban Administrasi Berat:** Beban kerja non-mengajar yang tinggi, seperti administrasi dan pelaporan, menguras waktu dan energi guru dari fokus utama mereka, yaitu inovasi di kelas.
- **Kesenjangan Fasilitas:** Terdapat disparitas besar dalam akses terhadap laboratorium, perpustakaan, dan teknologi antara sekolah di perkotaan dan di daerah 3T.
Kemampuan literasi dan numerasi adalah fondasi. Tanpa budaya yang kuat, kemampuan bernalar siswa akan rapuh:
- **Minat Baca Rendah:** Budaya membaca untuk kesenangan di rumah dan masyarakat masih perlu ditumbuhkan secara serius. Siswa jarang terpapar pada bacaan beragam di luar buku pelajaran.
- **Dukungan Orang Tua:** Tingkat partisipasi orang tua dalam mendukung kegiatan belajar dan literasi anak di rumah masih rendah.
- **Ketersediaan Buku:** Ketersediaan buku bacaan non-pelajaran yang menarik dan relevan di perpustakaan sekolah maupun umum masih minim, terutama di daerah-daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar